Selalin
itu, daun Saga juga berfungsi untuk mengobati radang mata, radang tenggorokan,
jantung berdebar, keringat dingin juga berfungsi untuk mengobati gangguan
pernafasan dan mengobati tekanan darah tinggi. Tidak sedikit orang mengetahui perihal tumbuhan Saga berserta
khasiat yang terdapat di dalamnya. Tumbuhan Saga adalah tumbuhan yang masuk
kedalam jenis polong-polongan yang memiliki biji berwarna merah.
Tumbuhan ini biasanya tumbuh secara
liar di hutan-hutan, ladang-ladang dan tidak sedikit tumbuhan Saga ini
dipeliahara sehingga banyak terdapat di pekarangan-pekarangan rumah warga
Selain itu, tumbuhan yang memiliki
nama latin Abrus
precatorius, Linn ini bisa tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 300
sampai1000 meter diatas permukaan laut.
Tumbuhan
Saga awalnya tumbuh di Selatan Asia, namun berselang waktu tumbuhan ini dapat
tumbuh di berbagai negara termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, tumbuhan ini
banyak digunakan sebagai obat herbal di bayak negara.
Tumbuhan
yang biasa disebut walipopo oleh sebagian masyarakat Gorontalo ini memiliki
khasiat yang begitu besar. Selain berfungsi sebagai obat herbal, daun saga
berfungsi juga untuk menyehatkan rambut.
Banyak
bagian dari tumbuhan ini yang dapat dimanfaatkan. Selain daun, biji dan akarnya.
Namun antara bagian tumbuhan ini, daunnyalah yang lebih memiliki khasiat.
Khasiat
dari dau Saga antara lain berfungsi
untuk mengobati beberapa penyakit. Antara lain menyembuhkan amandel, mengobati
batuk. Daun Saga baik juga digunakan untuk mengobati batuk anak-anak maupun
orang dewasa
Banyaknya
khasiat pada tumbuhan ini karena kandungan-kandungan yang ada dalam tumbuhan
Saga. Kandungan yang tedapat dalam Saga antara lain, flavonoid yang sangat
berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas.
Sehingga
penyakit-penyakit akut yang berbahaya seperti jantung koroner, diabetes dan
kanker yang didasari oleh proses biokimia dapat dihindari.
Bagian
antenna dari tanaman Saga mengandung isoflavanquinone dan abruquinone yang aktif
sebagai antitubercular, antiplasmodial dan abruquinone G yang aktif sebagai
antiviral dan punya sifat toksisitas.
Sementara
itu, biji Saga mengandung flavonol glukosida, proksimat dan protein yang kaya
akan asam omino esensial. Biji tanaman ini juga kaya akan senyawa abrin,
senyawa yang dapat menyebabkan apoptosis terhadap kultur sel leukemia.
Karena
kandungan senyawa abrin terdapat banyak dibiji Saga, biji tanaman ini tidak
dapat dimanfaatkan untuk pembibitan.
Untuk kandungan dalam akar tumbuhan Abrus
Precatorus antara lain mengandung protein, Vitamin A, B1, B6, C, Kalsium
oksalat, glasirizinat, polygalacturomic dan pentosan.
Selain
telah disebutkan manfaat dari tanaman ini, masyarakat lebih banyak memanfaatkan
daun Saga sebagai obat sariawan. Dengan mengkombinasikan daun Saga dengan daun
sirih.
Cara
mengkonsumsi daun Saga untuk mengobati sariawan yaitu dengan menjemur daun Saga
beberapa menit hingga terlihat layu kemudian dikunyah bersamaan dengan daun
sirih tersebut, bisa juga dicampur dengan madu atau kayu manis.
Sementara
untuk mengobati radang mata yaitu dengan meneteskan uap air dari hasil rebusan
daun Saga. Sebagai obat si kecil, bisa digunakan segenggam daun Saga dengan
sedikit jahe yang sudah dibersihkan kemudian campur gula batu secukupnya, direbus,
disaring dan diminum.
Untuk
mengobati radang tenggorokan bisa menggunakan 4 gram daun kering atau 7 gram daun segar dicuci kemudian rebus
dengan tiga gelas air hingga mendidih. Setelah sedikit dingin, saring rebusan
tersebut dan diminum airnya, dapat juga
ditambahkan air jeruk nipis atau madu jika suka.
Mengobati amandel yaitu dengan akar
tanaman ini, caranya dengan merebus akar Saga secukupnya, ditambah satu potong
kayu manis kemudian direbus dengan 5 gelas air hingga tertingga separuh dari
air didihan tersebut, disaring dan diminum 2 kali sehari 1 gelas pagi dan sore.
Demikian kemurahan Allah SWT. Tidak
dapat akal manusia menghitung nikmat yang Ia beri, oleh karena itu, manusia
paling sempurna diantara makhluk lainnya, layaknya mensyukuri dengan memanfaatkan
sebaik-baiknya segala ciptaanNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar