Rabu, 24 Juni 2015

Graha DAQU Selesai Direnovasi



Pasca Agresi Israel atas Gaza dan memporak porandakan wilayah Gaza, rumah warga, bahkan Graha DAQU Gaza yang pada saat itu baru dibangun baru di aktifkan selama 10 hari dan pembangunannya dengan menghabiskan dana Rp.4 Miliar lebih, luluh lantah, puing2 akibat di terpa roket zionis Israel. Akibatnya selama 6 bulan para santri pria dan wanita harus menghafal Alqur'an di rumah mereka masing2.

Atas berkat doa dan dukungan dari Muslim di Indonesia, dibarengi dengan komitmen pihak Yayasan Daarul Qur'an Indonesia, Graha DAQU Gaza pun di renovasi kembali, proses Renovasi membutuhkan waktu 6 bulan di mulai bulan Januari 2015, pembangunan awal dan proses renovasi pasca di bom oleh israel, kondisi Gaza tidak jauh berbedah bahkan lebih parah dari sebelumnya, hal tersebut sangat erat kaitannya dengan blokade israel atas Gaza sehingga bahan materialpun sangat langka, kalaupun ada maka harganya sangat tinggi, umpamanya semen 1 ton (20 Sag) dengan harga 2,200 Syeqel atau senilai dengan Rp.7 juta, atau 1 Sag semen dengan harga Rp.350 ribu, itupun kalau ada.

Roket Israel yang jatuh persis di Gedung Graha DAQU Gaza, memang hancur parah, sebagian besar tembok hancur, kaca2 dan bingkai tak tersisa, lantai dan keramik tak utuh lagi, lantai atas roboh, pintu kayu hangus, Furniture dan isi Graha seperti rak, Alqur'an, meja dll hangus menjadi abu dan arang. Dengan demikian untuk Renovasi menghabiskan biaya lebih dari Rp. 1 Miliar, terbilang mahal karena harga material pun sangat tinggi.

Untuk merealisasikan program jangka panjang di wilayah Gaza, terutama pembangunan seperti gedung, sangat-sangat sulit karena membutuhkan energi, tenaga dan kesabaran, sabar dalam mencari material, walau sulit jika kita yakin dan selalu bertawakal kepada Allah swt, insya Allah mustahil bagi manusia akan tetapi sangat mungkin bagi Allah swt, ungkap penuh semangat oleh PJ DAQU Gaza yang menetap di Gaza sejak 2009, menikah dengan Muslimah Gaza dan kini sudah di karuniai 2 anak.

Alhamdulillah, kini Graha DAQU Gaza sudah kembali berdiri kokoh dan diatas atap gedung terlihat bendera Indonesia dengan ukuran besar, kini Graha DAQU Gaza memiliki 200 lebih santri Pria dan Wanita, di lantai Badroom dan Lantai dasar kami gunakan untuk aktifitas menghafal Alqur'an bagi ratusan santri aktif, Kami juga memiliki 10 Orang Hafidz dan Hafidzoh, Selian di Gedung Graha DAQU Gaza, DAQU Gaza memiliki Markaz Tahfidz Putra dan Putri yang terdapat di Masjid Raya Umari di Jabalia Gaza Utara, semoga kedepannya dapat perluas Markaz Tahfidz DAQU di wilayah lainnya, amin.

Kami tim DAQU Gaza, mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan Umat Islam di Indonesia atas kedermawanan dan keiklasan berbagi rezki demi kelancaran Pembangunan dan Renovasi Graha DAQU pasca Agresi Israel, semoga Amal kebaikannya menjadi timbangan pemberat amal kebaikan, amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar