Pasca Agresi Israel atas Gaza dan memporak porandakan wilayah Gaza, rumah warga, bahkan Graha DAQU Gaza yang pada saat itu baru dibangun baru di aktifkan selama 10 hari dan pembangunannya dengan menghabiskan dana Rp.4 Miliar lebih, luluh lantah, puing2 akibat di terpa roket zionis Israel. Akibatnya selama 6 bulan para santri pria dan wanita harus menghafal Alqur'an di rumah mereka masing2.
Atas
berkat doa dan dukungan dari Muslim di Indonesia, dibarengi dengan
komitmen pihak Yayasan Daarul Qur'an Indonesia, Graha DAQU Gaza pun di
renovasi kembali, proses Renovasi membutuhkan waktu 6 bulan di mulai
bulan Januari 2015, pembangunan awal dan proses renovasi pasca di bom
oleh israel, kondisi Gaza tidak jauh berbedah bahkan lebih parah dari
sebelumnya, hal tersebut sangat erat kaitannya dengan blokade israel
atas Gaza sehingga bahan materialpun sangat langka, kalaupun ada maka
harganya sangat tinggi, umpamanya semen 1 ton (20 Sag) dengan harga
2,200 Syeqel atau senilai dengan Rp.7 juta, atau 1 Sag semen dengan
harga Rp.350 ribu, itupun kalau ada.
Roket
Israel yang jatuh persis di Gedung Graha DAQU Gaza, memang hancur parah,
sebagian besar tembok hancur, kaca2 dan bingkai tak tersisa, lantai dan
keramik tak utuh lagi, lantai atas roboh, pintu kayu hangus, Furniture
dan isi Graha seperti rak, Alqur'an, meja dll hangus menjadi abu dan
arang. Dengan demikian untuk Renovasi menghabiskan biaya lebih dari Rp. 1
Miliar, terbilang mahal karena harga material pun sangat tinggi.
Untuk
merealisasikan program jangka panjang di wilayah Gaza, terutama
pembangunan seperti gedung, sangat-sangat sulit karena membutuhkan
energi, tenaga dan kesabaran, sabar dalam mencari material, walau sulit
jika kita yakin dan selalu bertawakal kepada Allah swt, insya Allah
mustahil bagi manusia akan tetapi sangat mungkin bagi Allah swt, ungkap
penuh semangat oleh PJ DAQU Gaza yang menetap di Gaza sejak 2009,
menikah dengan Muslimah Gaza dan kini sudah di karuniai 2 anak.
Alhamdulillah,
kini Graha DAQU Gaza sudah kembali berdiri kokoh dan diatas atap gedung
terlihat bendera Indonesia dengan ukuran besar, kini Graha DAQU Gaza
memiliki 200 lebih santri Pria dan Wanita, di lantai Badroom dan Lantai
dasar kami gunakan untuk aktifitas menghafal Alqur'an bagi ratusan
santri aktif, Kami juga memiliki 10 Orang Hafidz dan Hafidzoh, Selian di
Gedung Graha DAQU Gaza, DAQU Gaza memiliki Markaz Tahfidz Putra dan
Putri yang terdapat di Masjid Raya Umari di Jabalia Gaza Utara, semoga
kedepannya dapat perluas Markaz Tahfidz DAQU di wilayah lainnya, amin.
Kami
tim DAQU Gaza, mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan Umat
Islam di Indonesia atas kedermawanan dan keiklasan berbagi rezki demi
kelancaran Pembangunan dan Renovasi Graha DAQU pasca Agresi Israel,
semoga Amal kebaikannya menjadi timbangan pemberat amal kebaikan, amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar