Senin, 27 Januari 2014

Kelaparan Menerjang Suriah



Warga Suriah kini Kelaparan

Satu juta rakyat Suriah dilanda kelaparan yang sangat. Sementara itu pos-pos pemeriksaan telah mempersulit pengiriman bantuan. Ulama pun terpaksa mengeluarkan fatwa dibolehkannya daging kucing, daging anjing dan daging keledai untuk dimakan rakyat Suriah.
Sudah berlangsung hampir tiga tahun, konflik Suriah tidak kunjung terselesaikan. Ratusan ribu korban meninggal dan eksodus besar-besaran pun tidak terelakan. Korban meninggal banyak berasal dari masyarakat sipil terutama perempuan dan anak-anak.
Beberapa pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terus terjadi setiap harinya tanpa terkecuali. Sementara itu masyarakat dunia seakan-akan tutup mata tentang kondisi yang saat ini dialami oleh masyarakat Suriah.
Kebrutalan yang dilakukan Assad semakin tidak berprikemanusiaan, selain merampas hak warga negaranya, ia bersama pasukan loyalnya juga membantai dan memperkosa warga Suariah yang dianggap tidak sejalan dengan ideologinya.
Seorang aktivis perempuan Suriah menceritakan kepada media keganasan yang dilakukan tentara Suriah dibawah perintah Assad. Alaa Moreli sempat ditangkap akibat aksinya didepan televise yang dengan lantang membongkar kejahatan pemerintah Suriah.


“Saya melihat hal-hal yang mengerikan, saya lihat satu sel yang berisi sekitar 40 perempuan, mereka telanjang, matanya ditutup dan tangannya diborgol. Mereka tidak diizinkan duduk, sehingga hanya bisa berdiri saja,” jelasnya dengan nada senduh seperti yang dikutip  aquila-style.com.
Kejadian lain dialami perempuan 27 tahun. Alma, salah seorang pengungsi Suriah mengaku mendapatkan perlakuan tidak berkemanusiaan oleh tentara rezim Assad.
“Saya dipukul dan disetrum, dan saya juga diperkosa oleh mereka (tentara Assad),” akunya ketika dirawat di Rumah sakit Akilah, Ibukota Amman kepada kantor berita Al Arabiyah, Islampos.com.
Masih banyak bukti-bukti kekejaman rezim Assad terhadap warga negaranya sendiri yang dapat disaksikan oleh masyarakat dunia. Bahkan Sekjen PBB, Ban Ki-Moon mengaku terkejut dengan fakta dari kekejaman Assad.
Melalui juru bicaranya, Martin Nesirky Ban Ki-Moon menceritakan semua yang ia lihat ketika berkunjung ke Suriah. “Terus terang dia menemukan sejumlah kekejaman dalam laporan tersebut yang memuakkan dan mengejutkan” jelas Martin Nersirky, Republika.co.id.
Dari sekian fakta kekejaman dan kebrutalan Assad dalam membasmi rakyat Suriah, ada fakta yang lebih mengusik hati nurani kaum Muslim dunia. Pemimpin otoriter itu tidak saja melakukan pelanggaran HAM, namun juga membiarkan masyarakat tidak berdosa hidup dalam kelaparan selama berbulan-bulan.
Dibeberapa wilayah di Suriah, khususnya di wilayah yang dikuasai pemerintah, tengah mengalami kelaparan yang sangat mengkhawatirkan. Akibat sulitnya bantuan yang masuk ke wilayah-wilayah tersebut, banyak warga Suriah yang meninggal akibat kelaparan.
Di wilayah Moadamiyah, warga Suriah terpaksa mengkonsumsi rumput yang ada di wilayah mereka demi bertahan hidup. “Kami sudah tidak pernah melihat sepotong rotipun salam Sembilan bulan,” aku salah satu perempuan asal Moadamiyah, Sindonews.com.
Fakta tersebut diperkuat dengan pernyataan Washington. Melalui juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jennifer Psaki menyatakan bahwa pengepungan yang dilakukan Assad menyebabkan banyak rakyat Suriah kekeurangan makanan, air dan obat-obatan.
“Banyak anak-anak meninggal karena kekurangan gizi, padahal berada hanya beberapa kilometer dari istana Assad,” Jelas Psaki
Seperti yang dikutip BBC, Seorang bocah di salah satu wilayah yang dilanda kelaparan dengan nada frustasi mengatakan kondisinya yang kelaparan akibat ulah Assad yang sangat kejam.
 “Jika mereka (tentara Assad) ingin membunuh kami dengan senjata kimia maka lakukan saja! Tapi apakah mereka bisa membiarkan bau roti datang, sehingga kami bisa mati bahagia?,” ucap anak tersebut, Sindonews.com.
Kondisi demikian yang memaksa para Ulama Suriah terpaksa mengeluarkan fatwa bahwa dibolehkannya masyarakat Suriah mengkonsumsi daging anjing, daging kucing dan daging keledai.
“Perintah agama itu bukan karena halal tetapi karena itu adalah refleksi dari realitas penderitaan kita,” ujar Syekh Saleh al-Khatib, salah satu ulama Suriah.
Bahkan akhir-akhir ini ditemukan foto, dimana tiga laki-laki dewasa tengan menguliti seekor singa mati. Belum diketahui motiv dari foto tersebut namun peristiwa diketahui terjadi di Suriah. Wa’allahu ‘alam.
Beberapa oragnisasi kemanusian baik lokal maupun internasional sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Assad yang bertanggung jawab atas tragedi kemanusian itu justru dianggap membiarkan kelaparan melanda rakyatnya karena dengan sengaja menghentikan dan mempersulit masuknya bantuan.
“Karena konflik yang terus melanda Suriah, ada banyak daerah yang tidak dapat dipasok, hal ini terjadi berbulan-bulan, bahkan di daerah pinggiran Damaskus hamper setahun,” jelas juru bicara Federasi Internasional Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC) Benoit Carpenter, AFP, Goriau.com.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar