Senin, 27 Januari 2014


Mengenal Kekayaan Mali.

Mali, mungkin tidak banyak masyarakat Indonesia yang tahu tentang negri di Afrika ini. Negara Mali merupakan negara kerajaan Islam terkaya di Dunia. Pada abad pertengahan sekitar abad ke 1235 sampai abad 1610, kerajaan Islam Mali terkenal akan kekayaan raja-raja penguasanya.
Raja Mansa Musa I adalah Raja terkaya dan Islamis. Ia memiliki pengaruh yang besar terhadap kebudayaan Afrika Barat, karena menyebarluaskan pemakaian bahasa, hukum, dan adat istiadat yang diterapkan di daerah tersebut kepada daerah lainnya di sepanjang sungai Niger.
Dalam sejarah yang menceritan tentang perjalanan haji sang Raja, disebutkan bahwa perjalanan haji Aja Mansa Musa I merupakan sejarah yang tidak akan terlupakan bagi siapapun yang ketika itu dilaluinya.
Pasalnya, ketika Raja Mansa Musa bertekad melaksanakan rukun kelima dalam Islam, pergi Haji ke Mekkah, ketika itu keberadaan geografis negri Mali menjadikan sangat sulit dan mustahil bagi sebagian orang.


Namun demikian, tahun 1324 Musa berangkat dari Mali bersama rombongan 60.000 orang. Dngan mudah ia bersama 12.000 hamba sahaya yang menemaninya bertolak ke Mekkah.
Selama perjalanan, setiap hamba sahaya dibekali dengan mengenakan sutra berharga dan membawa emas batangan seberat 4 pound (5,8 kg). Sebanyak 80 unta masing-masing membawa serbuk emas seberat 50 hingga 300 pound (22-136 kg), yang diberikan kepada orang-orang miskin di sepanjang rute perjalanan.
Bahkan ketika hendak pulang setelah melaksankan haji, sang Raja singga ke Mesir. Tak lupa Raja Mansa Musa I memberikan hadiah berupa emas kepada seluruh anggota pemerintahan di Mesir. Dari sanalah seluruh dunia tahu kemegahan dan kebesaran kekayaan yang dimiliki oleh negara berkulit hitam ini.
Bumi Mali adalah negara yang memiliki kandungan emas yang sangat berlimpah, maka tidak heran di negara yang pendudunya mayoritas miskin ini justru merupakan negara yang memiliki perusahaan emas terbesar di Afrika.
Salah satu perusahaan emas itu adalah AngloGold Ashanti Ltd. (ANG.JO). AngloGold Ashanti Ltd. (ANG.JO) adalah perusahaan emas terbesar di Afrika yang bermarkas di Johannesburg, Afrika Selatan.
Namun sejak kondisi Mali memanas akibat konflik yang berlangsung sejak tahun 2012 lalu, perusahaan-perusahaan emas tersebut menjadi terganggu. Terlebih ketika intervensi militer yang dilancarkan Perancis terhadap Mali.
Ekspedisi emas menjadi terhambat. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Eksekutif Presiden Afrika Kontinental Richard Duffy. Seperti  dilansir Foxbusiness, Duffy menjelaskan bahwa perusahaan tersebut menghentkan salah satu rencana ekspansinya di Mali.
“AngloGold mengoperasikan sejumah tambang emas di negara tersebut. Kendatipun lokasi tambang masih jauh dari area konflik, perusahan tersebut bersikap hati-hati dalam investasi,” jelasnya.
Morila merupakan tambang emas yang dapat menghasikan 85 ribu-95 ribu ons per tahun. Morila berlokasi sekitar 180 km bagian tenggara Bamako, ibu kota Mali.
Selain Morila, di Afrika terdapat dua tempat lain yang memiliki kandungan emas yang berlimpah. Antara lain Yatela dan Sadiola. Kedua tempat ini dimiliki oleh perusahaan IAMGOLD yang bermarkas di Toronto Kanada.
Selain emas, Mali juga kaya akan minyak, bauksit, besi, mangan, timah dan tembaga. China juga merupakan pengekspor minyak dari Afrika.
Di kutip dari kompasiana, bahwa China salah satu negara yang menggantungkan minyaknya kepada minyak di Mali. “China saat ini mengimporsekitar 2,6juta barel minyak mentah per hari, setengah dari konsumsi migas domestik, yang sepertiganya diimpordari negara-negaraAfrika,” tulis dalam kompasiana. “Konflik Mali: Skenario Mengurung Kepentingan China di Afrika”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar