Apresiasi tinggi patut diberikan kepada Nelayan Aceh yang dengan ikhlas
menyelamatan Muslim Rohingya saat berada di tengah perairan Aceh Utara,
Indonesia. Meski mendapat tentangan dari Pemerintah, para Nelayan tersebut
tetap membawa ratusan pengungsi ke daratan dan menyelamatkan hidup mereka.
United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Badan PBB yang
mengatur soal Pengungsi menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap warga
Indonesia, khususnya Aceh yang bersedia membantu Muslim Rohingya yang terdampar
di laut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Perwakilan UNHCR di
Indonesia, Thomas Vargas kepada wartawan. Menurutnya, aksi penyelamatan yang
ditampilkan masyarakat Aceh perlu dicontoh oleh Negara lain demi membantu
Muslim Rohingya.
“Kami sangat berterimakasih kepada Rakyat dan Pemerintah
Indonesia karena ikut membantu kami,” ungkapnya saat menemui Wakil Presiden
Jusuf Kalla, akhir Mei lalu.
Dalam kesempatan yang
sama Kalla menyatakan bahwa bahwa Pemerintah akan turun tangan dalam membantu
Muslim Rohingya khususnya yang saat ini berada di Aceh. Baik dengan memberikan
tempat tinggal sementara hingga membantu penyelesaian konflik mereka di
Myanmar.
Bahkan laki-laki yang menjabat Wakil Presiden dua periode
tersebut mengingatkan bangsa ini tentang kondisi ketika masyrakat dunia
membantu Indonesia. “Bagaimana saat awal Kemerdekaan Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, berbagai Organisasi Kemanusian bermunculan di
Indonesia untuk membantu Muslim Rohinya salah satunya adalah Aksi Cepat Tanggap
(ACT) yang membentuk Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR)
pertengahan Mei lalu.
Saat itu juga ACT memberangkatkan Tim KNSR yang dipimpin
Senior Vice President ACT, Syuhelmaidi Syukur, sebagai Ketua KNSR ke Aceh.
Menurut Syuhelmaidi, korban diskriminasi yang dilakukan Pemerintahan Myanmar
sudah mencapai jutaan dan sebagian mereka saat ini sudah berada di Indonesia.
“Tidak perlu kita datangi kesana (Myanmar), mereka sudah
datang kesini,” ungkapnya
Ia menjelaskan bahwa ia bersama dengan Tim Solidaritas
Rohingya lainnya di Indonesia akan berkoordinasi untuk memberikan bantuan
kepada Muslim Rohingya berupa dua hal. Pertama adalah Peran Diplomasi dan kedua
pemberian Advokasi.
KNSR sendiri merupakan Komite yang lahir dari inisiatif
beberapa Organisasi peduli kemanusian antara lain ACT sendiri, Pusat Advokasi
dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) dan lain
sebagainnya. Selain itu, Komite tersebut juga didukung oleh berbagai Organisasi
Islam salah satunya adalah Majelis Intelektual dan Ulama Muda
Indonesia (MIUMI).
Sementara itu, di Aceh ada Aliansi
Masyarakat Aceh Peduli Rohingya (AMAPR). Aliansi yang dibentuk oleh aktivis
Aceh yang bergerak di sejumlah Organisasi Kebudayaan di Aceh ini merupakan
perkumpulan aktivis yang akan memperjuangkan tempat bagi Muslim Rohingya selama
di Aceh.
Akhir Mei lalu, Aliansi yang dikoordinir oleh Basri Effendi berhasil
membawa Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indarparawansyah dan Wakil
Ketua DPR RI FAdhil Zon ke lokasi pengungsian Muslim Rohingya di Aceh.
“Ini merupakan apresiasi kepada para Nelayan Aceh yang sudah
menyelamatkan mereka,” kata Basri, Hidayatullah.com
Ia menjelaskan bahwa konflik di Myanmar yang mengorbankan
jutaan rakyat dari Etnis Rohingya ini merupakan persoalan regional di Asia dan
resolusi perdamaan juga harus digalang melalui forum Sout East Asia
Humanitarian (SEAHUM).
Lembaga Kemanusian SEAHUM tersebut saat ini tengah mendorong
Pemerintah untuk membuat Undang-undang yang mengatur tentang pencari Suaka.
Presiden SEAHUM, Agung Notowiguno
mengatakan bahwa penanganan kasus Rohingya di Indonesia bersifat persial.
Lantaran,
Undang-undang Keimigrasian di Indonesia menganggap Muslim Rohingya sebagai
Imigran gelap. “Disisi lain, Pemerintah Daerah justru memberlakukan mereka
seperti saudara,” jelasnya, Tribunnews.com
Saat ini, ada ratusan Muslim Rohingya di Aceh akibat
terdampar di perairan Aceh Utara. Ratusan Muslim Rohingya tersebut dibantu oleh
nelayan sekitar. Meski sempat mendapat larangan dari Panglima
TNI Jenderal Moeldoko.
“Kalau kalian
terlambat mereka bisa mati semua,” tandas Marzuki, salah satu Nelayan Aceh yang
membantu Muslim Rohingya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar